15.9.09

Ilmu Budaya

BAB I
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

A. PENDAHULUAN
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang mebicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari.
Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa dapat diharapkan memperlihatkan :
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya
3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka
4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya

B. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1. Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi
2. Takwa terhadap Tuhan YME
3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat

C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberitahukan pengetahuan dsar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

D. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Untuk menjangkau tujuan Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan pinajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya
2. Meberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya
3. Mengusahakn wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

E. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Kedua masalah pokoknya :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggumakan pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya

BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Dalam uraian ini kita akan mencoba membahas tentan pengertian-pengertian dsar tentang manusia dan kebudayaan.

A. MANUSIA

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat diapandang dari banyak segi.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang mebangun manusia :
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya
b. Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan
d. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.


B. HAKEKET MANUSIA
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusai sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :
1. Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenan dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan denagn keindahan
3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenan denagn harga diri
5. Perasaan social, yaitu perasaan yang berkenan denagn kelompok
6. Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenan dengan agama atau kepercayaan

c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.

d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dengan konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi).

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, dll telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi
Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan.
a. Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya
b. Ia sungkan menyatakannya
c. Ia malu karena takut ditertawakan
d. Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious ).
Nomor 3 disebut lingkaran hubunan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib yang setia.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap mesra melainkan ditentukan oleh fungsi keguanaan dari orang, binatang ataupun benda-banda itu sendiri.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusai, benda-benda, alat-alat dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran yang hamper sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, bedanya anggapan terebut ditanggapi dengan sikap masa bodoh.

D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan mencakup segala aspek kehidupan manusia, bbaik yang sifatnya material, seperti peralatan peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
Kebudayan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang ahrus dibiasakannya dengan belajar.
A.L.Kroeber dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau penjelmaan kerjajiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Melville J.Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan yaitu ada 4 unsur : sistem ekonomi, alat-alat teknologi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhon di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu :
1. Sistem Religi (kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo religious yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socious.
3. Sistem pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
6. Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens
7. Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.

F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern : ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola lainnya .
2. Hakekat karya manusia ( MK )
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, dan lain sebagainya.
3. Hakekat waktu manusia ( WM )
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda : ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, adapula yang berpandangan untuk masa kini.
4. Hakekat alam manusia ( MA )
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam.
5. Hakekat hubungan manusia ( MN )
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertical (orientasi kepada tokoh-tokoh).

H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak / perubahan disebabkan oleh beberpa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan
2. Jika pandangan hidup dominan ditentukan oleh agama maka akan tejalin erat
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur yang menjadi landasan
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, mudah dibuktikan kegunannya oleh masyarakat.

I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Hubungan antar manusia dan kebudayaan dapat dipandang dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis tercipta melalui 3 tahap :

1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyatan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.