28.10.10

Overview "Financial Markets and Intermediaries"

Financial intermediary seperti contohnya Bank, dimana penabung menyediakan dana secara tidak langsung kepada peminjam. Bank beroperasi dengan cara mengambil deposit dari unit ekonomi yang menabung dan menggunakannya untuk memberikan pinjaman, dalam hal ini bank mendapat bunga dari penyimpan dan peminjam, sehingga disebut sebagai media perantara keuangan. Institusi-institusi keuangan ini melakukan pengaturan kegiatan dari penabung dan peminjam untuk keperluan investasi. Bank sebagai perantara dimana masyarakat sebagai nasabah yang menyimpan uangnya lebih (surplus) dan perusahaan yang membutuhkan dana (minus). Masyarakat yang mempunyai dana lebih ataupun masyarakat yang mempunyai dana yang kurang dapat bertemu di double considence dan risk. Seperti contohnya apabila seseorang ingin meminjam uang ke orang lain, maka mereka harus saling mengenal terlebih dahulu karena jika mereka belum saling mengenal maka itu akan beresiko tinggi. Inilah yang disebut dengan risk dalam financial intermediary. Ini semua diperantarai oleh Lembaga Keuangan. Bank dapat memperoleh profit atau bunga dengan rumus i2 - i1, dimana i2 adalah debitur dalam bank yaitu orang yang meminjam uang di bank dan i1 adalah kreditur dalam bank yaitu orang yang menyimpan uangnya di bank.

Saving and Investment

Saving (tabungan) yaitu pendapatan yang tidak dihabiskan, atau konsumsi yang ditangguhkan. Metode penghematan termasuk menempatkan uang selain dalam rencana bank seperti pensiunan seperti pada akun deposit, versus investasi, dimana risiko lebih tinggi. Seperti halnya tabungan pribadi (private saving) yang berarti kurangnya pengeluaran konsumsi yang tersedia dari pendapatan seseorang yang terbuang. Setiap individu bisa menghemat dalam banyak cara. Hal ini dapat disimpan di bank, dimasukkan ke dalam dana pensiun, digunakan untuk berbisnis, membayar utang, dan lain sebagainya. Rumus dari tabungan pribadi (private saving) = Y – T – C, dimana Y = Pendapatan, T = Pajak, dan C = Konsumsi.

Tabungan Agregat (Public Saving) tidak dapat meningkatkan hasil individu untuk memperoleh potongan kertas seperti tagihan dollar atau saham dan surat obligasi. Tabungan Agregat terjadi ketika bangsa memperoleh aset domestik riil, seperti perumahan baru, mesin baru, pabrik dan kantor baru, penambahan persediaan suatu perusahaan barang, atau klaim baru atas aset di luar negeri, yaitu investasi. Rumus dari Tabungan Agregat (Public Saving) = T – G, dimana T adalah Pajak dan G adalah Pemerintah.

Investasi sama dengan tabungan agregat, namun dapat lebiih tepat dikatakan tabungan agregat sama dengan investasi. Sebagai contoh jika investasi meningkat sebesar 10 miliar dolar, maka tabungan agregat harus meningkat sebesar 10 miliar dolar pula. Itu berarti pendapatan agregat harus meningkat sebesar 10 miliar dolar lebih dari peningkatan konsumsi agregat.

Market for Loanable Funds

a. Sebagai pemasok yaitu orang-orang yang menyimpan uang

b. Demander yaitu orang yang meminjam uang

c. Suku bunga yaitu harga dana pijaman : jumlah uang yang dibayarkan bagi pengguna dollar selama setahun

Government Policies that Effect The Economy’s Saving and Investment

Dalam perekonomian suatu negara, tabungan dan investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang (developing countries) termasuk didalamnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, memiliki dana yang cukup besar. Tetapi di sisi lain, usaha pengerahan sumber dana dalam negeri untuk membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal yang bersumber dari penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang dan jasa ke luar negeri. Ada berbagai kebijakan pemerintah di bidang tabungan dan investasi yang harus diperhatikan, hal itu terutama yang berasal dari aturan pajak dan anggaran belanja Negara, seperti : pajak pada tabungan, pajak pada investasi, dan deficit anggaran belanja pemerintah. Jadi, sebagai investor harus memperhatikan dengan seksama perubahan yang terjadi di dalam kebijakan-kebijakan pemerintah.

Mailda

Analisis Jurnal "Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Likuiditas Perusahaan terhadap Risiko Investasi Saham"

Tema

Investasi dan pasar modal

o Judul : Pengaruh tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index

o Pengarang : Makaryanawati (Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang)

Misbachul Ulum (alumni Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang)

Tahun

Maret 2009

Latar Belakang

Untuk memahami pengaruh suku bunga yang merupakan faktor-faktor makro dan tingkat likuiditas perusahaan yang mewakili faktor mikro terhadap risiko investasi saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index

Masalah dan Tujuan

Bagaiamana pengaruh tingkat suku bunga dan likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index

Mengetahui pengaruh tingkat suku bunga dan likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index untuk mengurangi risiko investasi saham.

Metodologi

Data

Tingkat Suku Bunga, Likuiditas Perusahaan, Risiko Investasi

Variabel

Tingkat Suku Bunga (Variabel bebas / X)

Risiko Investasi (Variabel Terikat /Y)

Tahapan Penelitian

Pengumpulan Data melalui data sekunder yaitu data yang tidak diperoleh atau di kumpulkan secara langsung.

Analisis Data Regresi Berganda, yaitu analisis besarnya hubungan dan pengaruh variable independen yang jumlahnya lebih dari 2

Uji Hipotesis, yaitu menguji pengaruh antara varabel bebas tingkat suku bunga (X) dan tingkat likuiditas perusahaan (X) terhadap variabel terikat risiko investasi (Y)

Model Penelitian


Hasil dan Analisis

Data yang digunakan dalam analisis memiliki distribusi yang normal dan memenuhi persyaratan uji asumsi klasik.

Variabel –variabel independen yang terdiri dari tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas perusahaan hanya dapat menjelaskan sebesar 13,8 % dimana tingkat likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi.

Kesimpulan

Tingkat suku bunga yang ditunjukkan oleh tingkat suku bunga SBI sebagai tingkat kenaikan bunga bebas risiko terbukti berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat didiversifikasi dan dipengaruhi oleh factor mikro. Factor mikro dalam penelitian ini adalah tingkat likuiditas perusahaan yang diukur dengan rasio lancar.

Mailda

25.10.10

Circular Flow Diagram

Setiap orang dalam Rumah Tangga ingin bergabung ke dalam dunia kerja dengan memasuki dunia pekerjaan melalui Pasar Tenaga Kerja. Di Pasar Tenaga Kerja, permintaan (kebutuhan) total akan tenaga kerja dari sektor swasa dan pemerintah bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia. Kelompok Rumah Tangga menerima penghasilan dari para produsen dari penjualan tenaga kerja mereka (upah). Selain itu Rumah Tangga juga dapat menabung hasilnya tersebut ke Pasar Uang sehingga mereka dapat juga menerima penghasilan dari Lembaga-lembaga Keuangan yang berupa bunga. Kelompok Lembaga Keuangan sendiri bertugas menerima tabungan deposito dan memberikan pinjaman atau kredit kepada kelompok Rumah Tangga Pemerintah aatu produsen . Kelompok Rumah Tangga juga wajib mebayar pajak kepada Pemerintah.

Perusahaan bisa juga disebut sebagai produsen, yakni dengan memproduksi barang dan jasa, menyewa faktor-faktor produksi yang dimiliki Rumah Tangga untuk proses produksi, serta mebayar pajak kepada Pemerintah. Barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut disalurkan ke Pasar Barang. Di Pasar Barang inilah permintaan total masyarakat akan barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh produsen yanga ada di masyarakat dalam suatu periode.

Barang-barang yang ada di Pasar Barang, sebagian dapat diekspor ke Pasar Luar Negeri. Di Pasar Luar Negeri, permintaan dunia akan barang-barang ekspor dalam Negeri bertemu dengan penawaran barang-barang yang dapat disediakan oleh para eksportir.

Pasar Luar Negeri pastinya berada di Negara-negara Lain, dimana di Negara-Negara Lain menyediakan kebutuhan barang impor sebagai supplier di Pasar Barang, membeli ekspor-ekspor kita, serta membeli barang di Pasar Barang untuk Perusahaan yang ada di dalam Negeri.

Mailda