Financial intermediary seperti contohnya Bank, dimana penabung menyediakan dana secara tidak langsung kepada peminjam. Bank beroperasi dengan cara mengambil deposit dari unit ekonomi yang menabung dan menggunakannya untuk memberikan pinjaman, dalam hal ini bank mendapat bunga dari penyimpan dan peminjam, sehingga disebut sebagai media perantara keuangan. Institusi-institusi keuangan ini melakukan pengaturan kegiatan dari penabung dan peminjam untuk keperluan investasi. Bank sebagai perantara dimana masyarakat sebagai nasabah yang menyimpan uangnya lebih (surplus) dan perusahaan yang membutuhkan dana (minus). Masyarakat yang mempunyai dana lebih ataupun masyarakat yang mempunyai dana yang kurang dapat bertemu di double considence dan risk. Seperti contohnya apabila seseorang ingin meminjam uang ke orang lain, maka mereka harus saling mengenal terlebih dahulu karena jika mereka belum saling mengenal maka itu akan beresiko tinggi. Inilah yang disebut dengan risk dalam financial intermediary. Ini semua diperantarai oleh Lembaga Keuangan. Bank dapat memperoleh profit atau bunga dengan rumus i2 - i1, dimana i2 adalah debitur dalam bank yaitu orang yang meminjam uang di bank dan i1 adalah kreditur dalam bank yaitu orang yang menyimpan uangnya di bank.
Saving and Investment
Saving (tabungan) yaitu pendapatan yang tidak dihabiskan, atau konsumsi yang ditangguhkan. Metode penghematan termasuk menempatkan uang selain dalam rencana bank seperti pensiunan seperti pada akun deposit, versus investasi, dimana risiko lebih tinggi. Seperti halnya tabungan pribadi (private saving) yang berarti kurangnya pengeluaran konsumsi yang tersedia dari pendapatan seseorang yang terbuang. Setiap individu bisa menghemat dalam banyak cara. Hal ini dapat disimpan di bank, dimasukkan ke dalam dana pensiun, digunakan untuk berbisnis, membayar utang, dan lain sebagainya. Rumus dari tabungan pribadi (private saving) = Y – T – C, dimana Y = Pendapatan, T = Pajak, dan C = Konsumsi.
Tabungan Agregat (Public Saving) tidak dapat meningkatkan hasil individu untuk memperoleh potongan kertas seperti tagihan dollar atau saham dan surat obligasi. Tabungan Agregat terjadi ketika bangsa memperoleh aset domestik riil, seperti perumahan baru, mesin baru, pabrik dan kantor baru, penambahan persediaan suatu perusahaan barang, atau klaim baru atas aset di luar negeri, yaitu investasi. Rumus dari Tabungan Agregat (Public Saving) = T – G, dimana T adalah Pajak dan G adalah Pemerintah.
Investasi sama dengan tabungan agregat, namun dapat lebiih tepat dikatakan tabungan agregat sama dengan investasi. Sebagai contoh jika investasi meningkat sebesar 10 miliar dolar, maka tabungan agregat harus meningkat sebesar 10 miliar dolar pula. Itu berarti pendapatan agregat harus meningkat sebesar 10 miliar dolar lebih dari peningkatan konsumsi agregat.
Market for Loanable Funds
a. Sebagai pemasok yaitu orang-orang yang menyimpan uang
b. Demander yaitu orang yang meminjam uang
c. Suku bunga yaitu harga dana pijaman : jumlah uang yang dibayarkan bagi pengguna dollar selama setahun
Government Policies that Effect The Economy’s Saving and Investment
Dalam perekonomian suatu negara, tabungan dan investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang (developing countries) termasuk didalamnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, memiliki dana yang cukup besar. Tetapi di sisi lain, usaha pengerahan sumber dana dalam negeri untuk membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal yang bersumber dari penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang dan jasa ke luar negeri. Ada berbagai kebijakan pemerintah di bidang tabungan dan investasi yang harus diperhatikan, hal itu terutama yang berasal dari aturan pajak dan anggaran belanja Negara, seperti : pajak pada tabungan, pajak pada investasi, dan deficit anggaran belanja pemerintah. Jadi, sebagai investor harus memperhatikan dengan seksama perubahan yang terjadi di dalam kebijakan-kebijakan pemerintah.
Mailda