Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Pembangunan ekonomi adalah proses multidimensi, yang mencakup dimensi ekonomimaupun perubahan kelembagaan, struktur sosial dan perilaku.
Pembangunan nasional yang berkelanjutan, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, memerlukan dukungan kebudayaan nasional yang kondusif untuk itu. Untuk kepentingan tersebut diperlukan manusia-manusia bermutu sebagai hasil dari pendidikan yang ada.
Tujuan dari jurnal ini untuk mengetahui peran kebudayaan dalam membangun perekonomian Indonesia, mengetahui salah satu budaya Indonesia yang dapat mendorong suatu perekonomian Indonesia, mengetahui pedoman yang dapat mengantisipasi unsur-unsur negatif dalam suatu globalisasi.
Transportasi pedesaan merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan mobilitas bagi orang untuk mencapai akses pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan. Banyak pula isu isu yang berkembang dari transportasi pedesaan, diantaranya adalah kesetaraan gender dan bagi penyandang cacat (di Nepal). Tujuan dari pembuatan program transportasi pedesaan menurut UU desentralisasi adalah untuk menjamin akses orang ke kebutuhan dasar juga kesempatan sosial dan ekonomi yaitu termasuk meningkatkan keahlian dan produktivitas masyarakat desa.
Pada dasarnya, pembangunan sistem transportasi pedesaan dalam penyediaan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat desa memerlukan tiga komponen yaitu ; infrastruktur transportasi pedesaan, termasuk jalan setapak dan jalan desa, pelayanan transportasi pedesaan dan kapasitas organisasional/manajemen untuk menangani dan mensinkronisasi pelayanan dan infrastruktur transportasi.
Transportasi merupakan elemen penting dan strategi untuk mendukung salah satu misi pemerintah yaitu membangun daerah pedesaan yang dapat dicapai melalui pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktifitas dan keanekaragaman usaha pedesaan, membangun dan memperkuat institusi yang mendukung rantai produksi dan pemasaran, serta mengoptimalkan sumber daya alam sebagai dasar pertumbuhan ekonomi pedesaan. Transportasi diharapkan merespon masalah pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan melalui program transportasi berikut ini ; mempertahankan dan meningkatkan pelayanan fasilitas dan infrastruktur transportasi
mempertahankan dan meningkatkan pelayanan fasilitas dan infrastruktur transportasi
melanjutkan peningkatan sistem transportasi lokal
peningkatan aksesibilitas ke fasilitas dan sarana transportasi.
"Dampak dari Liberalisasi Perdagangan Pertanian Indonesia – China terhadap Produksi dan Ekspor Pertanian di Indonesia : Suatu Penilitian dengan Pendekata Simulasi"
Pengarang :
Tulus Tambunan
Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti
Januari 2010
Tema / Topik
Pertanian Indonesia
Judul
“Dampak dari Liberalisasi Perdagangan Pertanian Indonesia – China terhadap Produksi dan Ekspor Pertanian di Indonesia : Suatu Penilitian dengan Pendekata SimulasiLatar Belakang”
Latar Belakang
Karena sebagian besar penduduk miskin di Indonesia tinggal di perdesaan dan sebagian besar dari mereka bekerja langsung maupun tidak langsung di sektor tersebut, maka jelas apabila kesepakatan ASEAN – China tersebut merugikan Indonesia dalam arti produk-produk pertanian Indonesia kalah bersaing dengan produk-produk serupa dari China.
Tujuan
Untuk mengkaji apakah kesepakatan ASEAN – China FTA tersebut menguntungkan Indonesia, khususnya sektor pertanian
Metode Penelitian
Data
Data kuantitatif yang bersifat data sekunder yang diperoleh melalui indeks revealed comporative adventage (RCA) dan indeks spesialisasi perdagangan (TSI)
Variable
Pendekatan simulasi dengan menggunakan dua model perhitungan keseimbangan umum.
Tahapan Penelitian
1.Menganalisis daya saing perdagangan Indonesia dibandingkan China untukkomoditas-komoditas yang termasuk dalam EHP.
2.Menganalisis efek dari liberalisasi perdagangan pertanian antara kedua Negara tersebut.
Model Penelitian
Model Simulasi Kebijakan Perdagangan Pertanian (ATPSM) versi 3.1 (2006)
Proyek Analisis Perdagangan Global (GTAP) versi 2005
Hasil dan Analisis
ATPSM
Suatu model simulasi kebijakan perdagangan yang bisa membuat suatu analisa terperinci mengenai isu-isu terkait dengan kebijakan perdagangan pertanian. Konsep ini tidak memperhitungkan penambahan dan pengurangan stok.
Model GTAP
Penelitian ini mensimulasi dampak dari penurunan atau penghapusan tarif impor atas komoditas-komoditas tertentu terhadap tiga variabel : produksi, ekspor dan impor dari komoditas-komoditas yang terpilih di Indonesia.
Kesimpulan
Tanpa adanya upaya-upaya yang serius dan konkrit, tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari swasta atau masyarakat secara umum, untuk menghilangkan permasalahan - permasalahan, pertanian Indonesia akan dirugikan di dalam setiap perdagangan bebas, termasuk di dalam konteks China – AFTA.